Pasar Bunulrejo, 27 Oktober 2019, –Bunulrejo Sejarah asal usul desa pada umumnya dapat digali melalui tinggalan arkeologis dan folklor (cerita rakyat). Berdasarkan “prasasti kanuruhan”, ditulis di belakang sandaran arca “Ganesha” (Dewa berkepala gajah dari pemeluk agama Hindu ) yang putus bagian kepala hingga bahu, yang dahulu berada di halaman rumah Bapak Dasir di Beji Gang Buntu (RT 01 RW XII) Kelurahan Bunulrejo.
Sepanjang yang dapat dibaca pada prasasti ”Kanuruhan” yang berbahasa Jawa kuno dan berhuruf Jawa Kuno tersebut bahwa pada tahun 856 saka bulan Posya Wuku Wukir, Rakryan Kanuruhan Dyah Mungpang memberikan hadiah sebagian tanah di desa yang masuk wilayah kanuruhan kepada penduduk desa yang bernama “BULUL” atas jasa-jasanya terhadap desanya. Nama “BULUL” ini kelak kemudian hari berubah menjadi “BUNUL” dari hasil perubahan bunyi dari konsonan ”l” menjadi “n”, seperti kata : Melur menjadi Menur, Panawijen menjadi Palawijen.
Kelurahan Bunulrejo dengan semangat kreativitas, mengembangkan, dan kekompakan warganya setiap tahun punya agenda kelurahan dengan HUT Bunulrejo yang ke-1084 Tahun. Bunulrejo mempunya spirit “MBOIS” yaitu kepanjangan Mbonol Istimewa telah menjadi branding wilayah kami, salah satu agenda menarik mewakili sebuah branding dan usia Bunulrejo mengadakan kreativitas kelurahan tematik dalam mengembangkan potensi wisata Bunulrejo dengan acara yang kami laksanakan pada :
- Flashmob Tari Tari Topeng Malangan
Hari : Minggu,
Tanggal : 27 Oktober 2019
Pukul : 13.00 – 14.00 WIB
Acara Sesi : Flash Mob Tari Bapang
Tempat : Halaman Pasar Bunulrejo
Peserta : +/- 2. 000 orang
- Bunulrejo Culinary Festival
Hari : Minggu,
Tanggal : 27 Oktober 2019
Pukul : 15.00 – 19.00 WIB
Acara Sesi : Bunulrejo Culinary Festival
Tempat : Halaman Pasar Bunulrejo
Peserta : +/- 2.000 orang
Bunulrejo Culinary Festival 2019 merupakan sebuah festival kuliner dengan bentuk kegiatan berupa lomba menggali pengolahan makanan khas daerah Kota Malang berbahan dasar tempe dan lomba minuman STMJ (Susu Telor Madu Jahe), yang menarik ada 1.000 gelas STMJ Gratis untuk pengunjung. Sebelum Bunulrejo Culinary Festival ada rangkaian acara treatrikal budaya pada siang hari adalah flashmob Tarian Bapang oleh 1.000 warga Kelurahan Bunulrejo.
Presiden Joko Widodo telah menjadikan pariwisata sebagai sektor penghasil devisa andalan sektor pariwisata penting dalam pembangunan ekonomi dan kesejahteraan rakyat, hal ini juga sejalan dengan Visi Misi Walikota Malang Bapak H. Drs. Sutiaji yang menjadikan Kota Malang Ekonomi Kreatif, sehingga memberikan inspirasi kami warga Kelurahan Bunulrejo dengan 21 RW dan sebuah cerita sejarah tentu memiliki sebuah keanekaragaman daya tarik potensi kawasan perkotaan dan budaya yang perlu disuguhkan dalam bentuk festival.
Agenda membangun potensi wisata tematik kelurahan Bunulrejo ini perlu gerak langkah bersama stakeholder Kelurahan Bunulrejo untuk terus konsisten mengembangkan setiap lini potensi warga. Hal tersebut didukung penuh ibu Dra. Yuke Siswanti, M.Si selaku lurah Bunulrejo yang berkerja sepenuh hati untuk semaksimal melayani kebutuhan warga Bunulrejo, dalam kepemimpinan beliau yang baru seumur jagung konsisten untuk turun menghadiri setiap proses kegiatan masyarakat Bunulrejo.
Mengapa Pasar Bunulrejo menjadi tempat treatrikal dan akan menjadi sebuah simbolik konsep wisata tematik kelurahan Bunulrejo, hal ini kami pandang karena strategisnya letak Pasar Bunulrejo dan mempunyai area parkir yang cukup luas sehingga acara berkonsep lokal kelurahan tetapi berasa kota akan menarik minat warga kota Malang dan wisatawan luar untuk datang ke Flashmob Tari Bapang dan Bunulrejo Culinary Festival 2019. Flashmob Tari Bapang dan Bunulrejo Culinary Festival 2019 yang kami gagas ini merupakan bentuk mendorong kreativitas warga dalam hal budaya dan produk UMKM, karena dua rangkaian acara ini menarik
Sejalan dengan semangat tersebut, agenda ini sangat didukung oleh Bapak Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Malang Drs Wahyu Setianto MM, yang mana beliau sebelum pasar Bunulrejo dilakukan revitalisasi Pasar Bunulrejo mengatakan :“bahwa Pasar Bunulrejo akan menjadi Pasar Wisata”., beliau memberikan prespektif bahwa Pasca agenda akbar ini kami berusaha mendorong Pasar Rakyat Bunulrejo menjadi Pasar Wisata Bersih, sehingga dalam beberapa tahun ke depan akan menjadi pasar percontohan yang mana, semua stakeholder terlibat aktif dalam Pasar Rakyat yang nyaman, bersih dan berkonsep wisata budaya karena ada agenda akbar treatrikal kebudayaan.
Agenda Flashmob Tari Bapang dan Bunulrejo Culinary Festival 2019 ini sendiri akan dibuka dengan sambutan oleh Bapak Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Malang Drs Wahyu Setianto MM dan beliau ditandai penandatanganan plakat konsep Pasar Rakyat Bunulrejo Wisata.
Akhir kata agenda Flashmob Tari Bapang dan Bunulrejo Culinary Festival 2019 ini menjadi sebuah bukti kolaborasi semua OPD Pemerintah Daerah Kota Malang khususnya Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Malang yang dipimpin bapak Drs Wahyu Setianto MM dan Kepala Kelurahan Bunulrejo ibu Dra. Yuke Siswanti, M.Si bersama membuat terobosan sebuat konsep tematik yang bermanfaat bagi masyarakat Kelurahan Bunulrejo.
Sumber : https://kelbunulrejo.malangkota.go.id/2019/10/27/flashmob-tari-bapang-dan-bunulrejo-culinary-festival-2019-kelurahan-bunulrejo-punya-kreativitas-27-oktober-2019-bunulrejo-mbois-mbonolrejo-istimewa/